
ICANN sebelumnya telah berulangkali menolak memberikan nama situs dengan akhiran .XXX. Sejak 2000 silam, ICANN menolak permohonan tersebut atas desakan kelompok Kristen dan pemerintah yang khawatir atas penyebaran pornografi. Para kelompok agama khawatir penamaan itu akan meletigimasi keberadaan pornografi di dunia maya.
Namun, kelompok yang setuju juga tak kalah bersemangat untuk terus memperjuangkan penamaan tersebut. Diane Duke, Direktur Eksekutif Free Speech Coalition menuding ICANN telah berlaku tidak adil. Menurutnya, ICANN seharusnya berlaku adil atas kepentingan kebebasan berbicara di internet.
Di lain pihak, munculnya domain khusus situs porno tersebut diharapkan mempermudah penyensoran konten porno di internet. Namun, bukan hal mudah memaksa penyedia situs pornoyang telah dikenal lewat alamat .COM atau lainnya agar beralih ke alamat tersebut. Boleh jadi, mereka membeli alamat domain dengan .XXX, namun hanya akan digunakan untuk mengarahkan ke situs aslinya.
Jika tidak diatur lebih lanjut, ketersediaan nama domain dengan .XXX malah memicu konflik baru. Misalnya buat pemilik produk terkemuka yang bisa jadi terpaksa harus membeli alamat dengan namanya tapi tidak akan menggunakannya agar tidak diambil orang lain yang iseng. Contohnya Disney, mungkin harus cepat-cepat membeli Disney.xxx agar tidak disalahgunakan orang lain di masa mendatang.
Hingga saat ini tidak diketahui mengapa akhirnya ICANN mengabulkan gugatan tersebut. Namun, yang jelas, seorang pejabat ICANN mengakui bahwa pihaknya telah setuju untuk menggunakan situs dengan akhiran .XXX.
Namun, kelompok yang setuju juga tak kalah bersemangat untuk terus memperjuangkan penamaan tersebut. Diane Duke, Direktur Eksekutif Free Speech Coalition menuding ICANN telah berlaku tidak adil. Menurutnya, ICANN seharusnya berlaku adil atas kepentingan kebebasan berbicara di internet.
Di lain pihak, munculnya domain khusus situs porno tersebut diharapkan mempermudah penyensoran konten porno di internet. Namun, bukan hal mudah memaksa penyedia situs pornoyang telah dikenal lewat alamat .COM atau lainnya agar beralih ke alamat tersebut. Boleh jadi, mereka membeli alamat domain dengan .XXX, namun hanya akan digunakan untuk mengarahkan ke situs aslinya.
Jika tidak diatur lebih lanjut, ketersediaan nama domain dengan .XXX malah memicu konflik baru. Misalnya buat pemilik produk terkemuka yang bisa jadi terpaksa harus membeli alamat dengan namanya tapi tidak akan menggunakannya agar tidak diambil orang lain yang iseng. Contohnya Disney, mungkin harus cepat-cepat membeli Disney.xxx agar tidak disalahgunakan orang lain di masa mendatang.
Hingga saat ini tidak diketahui mengapa akhirnya ICANN mengabulkan gugatan tersebut. Namun, yang jelas, seorang pejabat ICANN mengakui bahwa pihaknya telah setuju untuk menggunakan situs dengan akhiran .XXX.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Andhy BlogGerZ. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar