»» Welcome to ARTRIX Blogger™ ««

Call of Duty – Black Ops yang juga sering disebut sebagai seri ke-7 dari “Call of Duty lain”, adalah salah satu game action dengan tampilan first-men-shooter yang dimulai sejak 2003. Activision yang menggawangi penerbitannya, mengembangkan Call of Duty dari game Quake III yang tak kalah menarik di masa lampau.

Kali ini, Activision menggandeng developer Treyarch yang telah dipercayai membangun empat seri lain. Hasilnya, jangankan menjadi bosan, jumlah penggemar Call of Duty dari waktu terus bertambah, termasuk tingginya peminat saat seri Call of Duty – Black Ops dirilis perdana pada November 2010.

Latar Kisah

Berbeda dengan seri Modern Warfare, Call of Duty – Black Ops menggabungkan setting cerita berdasarkan petempuran semasa Perang Dunia II dan era Perang Dingin . MDers akan bermain sebagai Alex Mason di sini yang menjalankan berbagai misi di Kuba, Vietnam, bahkan Rusia. Rekan tim MDersadalah Sersan Rusia Viktor Reznov yang berbeda ideologi, tetapi akan bertindak sebagai pemandu demi menghadapi musuh bersama.

0202__Call_of_Duty_Black_Ops_Review__1.jpg

Di dalamnya, Call of Duty – Black Ops juga membuat Mason secara tidak langsung terhubung dengan para tokoh dunia seperti JF Kennedy sampai Fidel Castro. Ceritanya menjadi kompleks dengan demikian, sehingga sangat jauh berbeda saat MDers mengingat latar kisah Grand Theft Auto yang dengan sadis menghajar gangster hingga tewas, atau kegilaan ‘orang biasa’ lain seperti Heavy Rain. Permainan ini hanya terfokus pada membunuh lawan dengan cerdik, tetapi logika musuh yang dibangun nampaknya layak menampuk Call of Duty - Black Ops sebagai game FPS dengan latar cerita terbaik.

Grafis Detil, Gameplay Menyenangkan

Meski sound dalam Call of Duty – Black Ops tak bisa dibilang menakjubkan, tetapi sebagai pengisi suara hasilnya cukup baik. Lagipula, ledakan dan rentetan senjata mungkin terabaikan saat pemain mendapati grafis yang detil, dan dengan cepat membuat suasana permainan lebih seru. Tempat-tempat di sekeliling pun digambarkan dengan baik; sedikit kelam, tetapi mempesona. Tampilan ini membuat MDers ingin duduk sejenak melihat pemandangan sekitar, kalau saja hidung musuh tak segera muncul.

0202__Call_of_Duty_Black_Ops_Review__2.jpg

Di bagian lain, rekan Tim tak selamanya dapat diajak bekerjasama. Mereka memang digerakkan Treyarch untuk menguji kemampuan MDers seorang diri, terutama ketika di satu bagian MDers hanya berusaha bertahan dan bertahan, padahal musuh terus datang tanpa henti. Ketimbang frustasi dengan bertahan, Call of Duty – Black Ops membuat MDers melaju menghadapi musuh secara terbuka.

Demi keberhasilan menyelesaikan setiap misi, MDers akan dibekali tambahan peralatan baru dalam Call of Duty – Black Ops. Ada panah yang dapat meluncurkan bom, sampai granat gas untuk mengelabui lokasiMDers dari musuh terbuka, atau saat menyerbu suatu tempat. Setiap misi nampaknya memerlukan cara sendiri untuk menuntaskannya, karena tidak selamanya baku-tembak terbuka membuahkan kemenangan, dan tidak selamanya rekan tim dalam Call of Duty – Black Ops membantu menembak musuh saat MDers bersembunyi di balik dinding.

0202__Call_of_Duty_Black_Ops_Review__3.jpg

Memilih Multi-player

Buat MDers yang masih mengingat serunya memainkan Modern Warfare 2, Treyarch berusaha menampilkan ketegangan dan kesenangan serupa dalam Call of Duty – Black Ops. Dengan bergerak lebih cepat ketimbang Medal of Honor, variasi senjata sangat nyaman digunakan pada mode ini. Setiap tembakan akan menghasilkan poin, dan setiap senjata yang digunakan menghasilkan poin berbeda, sesuai petunjuk prioritas yang muncul di bagian tengah-atas layar.

Beberapa mode juga bisa MDers bandingkan saat bermain bersama teman maupun ‘teman-teman maya’ lainnya sesuai konsol yang digunakan untuk bermain Call of Duty – Black Ops. Semisal memilih sub-mode “Satu Kamar”, MDers hanya diberikan sebutir peluru saja saat memulai permainan, dan baru mendapat amunisi tambahan setelah membunuh musuh. Lalu MDers juga bisa mencoba keberanian dan kecerdikan lebih jauh dengan membunuh menggunakan panah, pisau, atau tomahawk saja. Bagi yang senang menggunakan pistol, MDers pun dapat memulai sub-mode yang hanya menggunakan pistol. Sangat ekspresif dan menegangkan!

0202__Call_of_Duty_Black_Ops_Review__8.jpg

MD's Best Play

Dengan berbagai bentuk misi dan fitur dalam Call of Duty – Black Ops, permainan nampaknya tak hanya cukup dimainkan dalam 9-10 jam saja. Ada cukup banyak hal yang mesti MDerscoba, dan menjadi ahli di dalamnya, sebelum berhadapan dengan teman-teman di multi-player yang akan memiliki keahlian masing-masing. Hal ini karena setiap senjata dalam Call of Duty – Black Ops akan menghasilkan dampak berbeda, sehingga MDers mungkin tidak serta-merta memenangkan perang terbuka hanya dengan menguasai satu senjata saja.

Selain itu, Call of Duty – Black Ops adalah game FPS paling menyerupai sinema perang ala Hollywood yang pernah dibuat —meski Activision tidak pernah berpikir mengangkat game ini ke layar lebar, karena terlalu banyak film layar lebar yang setting kisahnya menyerupai Call of Duty – Black Ops. Namun buat MDers para gamers pecinta tembak-menembak, seri Call of Duty ini akan jadi sajian “Hollywood” yang membutuhkan keahlian dan keseriusan MDersdalam menuntaskan misi. Mason dalam Call of Duty – Black Ops adalah “Rambo”, sekaligus Danny “Ocean Thirteen” saat menuntaskan seluruh misi-misinya.

Spesifikasi minimal yang dibutuhkan:
  • OS: Windows XP/Vista/7
  • Processor: Intel Core 2 Duo @ 2.4 Ghz/AMD Athlon 64 X2 4800+
  • Memory: 2GB
  • Hard Drive: 12 GB free
  • Video memory: 256 Mb
  • Video Card: Nvidia GeForce 8600/ATI Radeon HD 2600
  • Sound Card: DirectX Compatible
  • DirectX: 9.0c
  • Keyboard
  • Mouse

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev home
Andhy BlogGerZ. Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright 2010 ARTRIX Blogger™
Lunax Free Premium Blogger™ template by Andi Rahmatullah
Top